Sejak berumur 6 tahun, aku tinggal di
Depok. Di sini ada beberapa taman kota. Salah satunya Taman Lembah Gurame. Taman
ini berlokasi di Perumahan Perumnas Depok 1 Kelurahan Depok Jaya, Pancoran Mas.
Aku pernah pergi ke sana.
Di taman itu, aku melihat papan di depan
setiap pohon. Papan itu bertuliskan nama dan informasi tentang pohon tersebut. Ada
cemara balon, mahoni, dan lain-lain. Beberapa gazebo dan bangku taman juga ada.
Tulisan besar terpampang di depan dua kolam yang ada di sana. Di depan kolam
yang pertama, tulisannya ‘LEMBAH’ dan yang satu lagi ‘GURAME’. Ada juga taman
bermain. Di situ ada ayunan, perosotan, dan lain-lain. Disediakan pula tempat
sampah dua jenis, yaitu organik dan non organik. Menurutku, ini bagus, tapi bukan berarti
sempurna. Banyak hal yang menjadikan taman ini kurang indah.
Pertama, banyak sampah. Ketika baru masuk,
yang pertama aku lihat di tanah adalah sampah. Padahal sudah disediakan tempat
sampah dan salah satu peraturan taman kotanya adalah dilarang membuang sampah
sembarangan. Kedua, ketika aku duduk-duduk di taman bermain, kulihat banyak
coretan di beberapa bangunan. Seharusnya pengunjung ikut memperhatikan
kebersihan taman kota. Kalau kotor, selain tidak nyaman dipandang, itu juga
tidak aman bagi kesehatan.
Setelah browsing di internet, aku pun
tahu bahwa, taman adalah sebidang
lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan
kenyamanan(Laurie, 1986:9). Berarti, seharusnya taman kota itu
nyaman. Kalau tamannya bersih dan segar pasti akan menyenangkan.
Taman
kota juga memiliki fungsi-fungsi. Ada fungsi ekologis, yaitu sebagai penjaga
kualitas lingkungan kota. Taman dapat berfungsi sebagai paru-paru kota yang menghasilkan
banyak O2, filter debu dan asap kendaraan bermotor, sehingga dapat
meminimalisir polusi udara, dan peredam kebisingan kota. Juga berfungsi sebagai
tempat penyimpanan air tanah, sehingga mencegah datangnya banjir dan erosi serta
menjamin pasokan air tanah. Dan, pelestarian lingkungan ekosistem.
Ada juga fungsi
sosialnya. Taman kota bisa dijadikan tempat komunikasi sosial. Sebagai sarana
olahraga, bermain, dan rekreasi juga. Sebagai landmark sebuah kota, dan menambah
nilai estetika sebuah lingkungan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah
kota.
Jadi, kalau benar-benar
mempunyai fungsi seperti di atas, pasti akan sangat indah. Seharusnya taman
kota ini memiliki fungsi-fungsi itu, agar warga bisa merasakan manfaatnya.
Melihat kondisi
ini, aku jadi ingin ada beberapa program yang bisa membuat taman kota memiliki
manfaat sesuai yang seharusnya. Pemerintah bisa mengadakan lomba taman kota
paling baik. Bisa se-provinsi atau beberapa kota. Dengan begitu, pemerintah
kota yang ikut serta bisa mengadakan kegiatan-kegiatan untuk warga agar taman
kota menjadi bersih, sehat, dan menyenangkan. Misalnya, acara bersih-bersih atau
menghias taman. Kota yang tamannya paling memenuhi syarat akan mendapatkan penghargaan.
Lalu, ada lagi.
Kalau ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan, akan dikenakan denda. Atau,
setiap pekan, ada satu hari membersihkan taman. Bisa juga diadakan acara penanaman
pohon di taman. Harapannya, taman bisa memberikan manfaat bagi penduduk kota dengan
adanya program-program tersebut.
(cerpen ini dibuat pada tahun 2015 untuk lomba Konfa 2015, sayangnya tidak lolos seleksi :v
Sebelumnya, Safina pernah menjadi delegasi Konferensi Anak Indonesia 2014 'Aksi Kecil Hidup Bersih' :D )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar